ISPU Kota Pontianak Kategori Berbahaya..!!
Berdasarkan data Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Pontianak, Indeks Standart Pencemar Udara (ISPU) di kota ini masuk kategori berbahaya, yaitu berada dilevel diatas 300. Untuk ISPU kategori tidak sehat berada dilevel 101-199 dan sedang level 51-100.
Menurut Kepala Bidang Revitalisasi dan Pengembangan Kapasitas BLH Kota Pontianak, Ir. Hariadi, ISPU kategori berbahaya itu terjadi mulai pukul 21.30 hingga 03.00 WIB. "Pada jam-jam itu lah, udara di Kota Pontianak berbahaya," kata Hariadi, Senin (20/7). Untuk itu, ia mengimbau masyarakat Kota Pontianak, untuk menggunakan masker bila beraktivitas ke luar rumah pada malam hari.
Dia mengungkapkan, ISPU kategori tidak sehat terjadi pada pukul 17.30 WIB. Kemudian, ISPU kategori tidak sehat terjadi kembali pada pukul 03.30 hingga 05.00 WIB. "Pada pukul 05.30 hingga 07.00 WIB, ISPU masuk kategori sedang," jelas Hariadi.
Dia mengatakan, BLH selama ini selalu memantau perkembangan titik panas atau hot spot di Kota Potianak. "Kita selalu awasi hot spot di Kota Pontianak. Apabila menemukan, kita langsung padamkan," katanya.
Sejak kota ini diselimuti kabut asap, kata Hariadi, pihaknya juga memberikan informasi kepada perusahaan atau industri-industri yang ada di Kota Pontianak untuk tidak membakar sampah sembarangan. "Sudah kita perintahkan kepada pemilik kegiatan usaha agar jangan membakar sampah sembarangan, karena hal itu akan menambah kabut asap di Kota Pontianak dimana selama ini kabut asap yang menyelimuti Kota Pontianak merupakan asap kiriman dari luar kota," tegasnya. Menurutnya, hingga saat ini, pihaknya juga belum mendeteksi adanya hot spot di kota ini.
Hariadi menjelaskan, karena ISPU cukup tinggi, maka kadar Partikulat (PM10), Karbon Monoksida (CO), Sulfur dioksida (SO2), Nitrogen dioksida (NO2) dan Ozon (O3) meningkat, sehingga hal itu mengganggu kesehatan.
Dia kembali menegaskan, BLH stand by mengawasi titik-titik panas akibat pembakaran lahan yang dilakukan warga untuk membuka lahan pertanian.
"Dalam waktu dekat, kita segera membagikan masker secara gratis buat warga Kota Pontianak," katanya.
Ia mengajak, kepada masyarakat yang memiliki lahan pertanian, agar tidak membakar saat membuka lahannya.
Sementara itu, Walikota Pontianak, H. Sutarmidji, SH, M.Hum, memastikan bahwa Kota Pontianak tidak ada jumlah titik panas (hot spot). "Kabut asap memang telah menyelimuti wilayah kota ini dan sekitarnya. Namun, itu bukan berasal dari titik panas hasil pembakaran lahan di Kota Pontianak.
wadduh, kalau begini terus, masyarakat bisa terkena dampak penyakit nie..
mulai sekarang Stop Pembakaran, apalagi ditambah cuaca yang cukup HOT..
(Sumber : Humas Pemerintah Kota Pontianak)
1 comment:
bX-e0nixr
Posting Komentar